Skip to main content
kapan pertama kali kita bertemu? aku lupa..
bahkan perkenalan-perkenalan awal kita pun aku tak tau, tapi hal yang paling ku ingat adalah bagaimana kau tidak canggung untuk bercanda denganku. aku yang sebenarnya sulit untuk dekat dengan orang baru, apalagi kau mendekati orang yang paling dekat denganku. kepadanya aku cerita, mengeluh bahkan menangis. mungkin dulu aku sempat cemburu. eh, iyah aku pernah cemburu kepada mu karna kau menarik banyak perhatian dari dia, sampai dia lupa menanyakan kabarku atau bahkan sekedar bertegur sampai aku memendam banyak rasa rindu padanya. tapi sepertinya dia berhasil mendekatkan ku padamu dan kita yang saling dekat.
pada akhirnya, banyak pelajaran yang telah ku dapat dari mu dan darinya.

1. keteguhan hati atas jawaban doa dari Tuhan.
hubungan kalian sempat terkendala karena apa yang kau punya tidak cukup meyakinkan orang tuanya bahwa kau adalah orang yang pantas. tapi dengan tekat kalian berdua, akhirnya berkat Tuhan nyatalah dan aku sangat terkesima dengan pekerjaan Tuhan dalam hidupmu. semua yang dituntut orang tua nya terpenuhilah seiring waktu. pekerjaan yang layak dan pendidikan yang memuaskan.
kurang apalagi Tuhan itu atas pergumulan kalian? HE'S AWESOME...

2. "adalah sukacita di hatiku, diberikan Tuhanku"
semenjak kesakitanmu, mungkin dia yang paling sering mendengar keluh kesahmu, dia yang menenangkanmu, bersamanya kalian menangis bersama, berdoa bersama bahkan saling menguatkan. tapi selalulah tawa dan candaan yang kalian lontarkan sebagai ucapan terima kasih atas perhatian handai taulan yang datang dari kejauhan. sukacita dan tawa itu membawa berkat untuk hati kami yang ingin memelukmu dari kejauhan. gila yah, kau yang sakit, malah kami yang kau berikan damai sukacita. GOD IS GOOD.

demikianlah pertemuan singkat kita yang ternyata memberkatiku sampai hari ini.
oh iyah, kemaren itu ulang tahun ku loh. aku berencana (hanya RENCANA) nelpon kalian dan menagih ucapan selamat ulang tahun dan memberikan janji bakal di Medan pas ulang tahun mu, meminta mu untuk menungguku. kita gak pernah ngerayain ulang tahun bareng-bareng. tapi nyatanya kau pergi sehari setelah pertambahan usia ku. tragis yah~~
kau meninggalkan dia yang selama ini susah payah menjaga mu, mengurusmu, memelukmu, berdoa untukmu dan memberikan cintanya untukmu. tapi begitulah, itu bukanlah kesalahanmu tapi rencana Tuhan adalah baik untuk setiap orang. aku berjanji untuk menyelesaikan tugasku dengan sebaik mungkin, karena kau saja bisa menyelesaikan tugasmu dengan tepat waktu padahal kondisi mu yang seperti itu. kenapa aku tidak? aku pasti bisa. God is AWESOME.
I hope I can give the huge hug for your before I was leaving last summer. but, I only gave the best hug for you. tenanglah bersama Bapa, bercandalah dan tertawalah bersama Bapa di surga, bapa uda Junani Sinabutar. kami akan selalu mengenangmu dan dengan sukacita pula akan ku kenang kau selalu, menjadikanmu motivasi ku untuk teguh dalam doaku. Terima kasih untuk waktu yang singkat ini Tuhan.

Peluk hangatku untuk mu, ananda Margaretha Pasaribu, kekasihmu Hartati Siregar serta seluruh keluarga yang mengasihimu dengan sepenuh hati... kiranya kasih Tuhan juga menyertai kami seperti kasih Tuhan menyertai mu selama masa hidupmu..

Comments

Popular posts from this blog

sesi curhat tengah malam

Entah kenapa dan mengapa kalau mengingat tulisan-tulisan ku di diary dulu, sering aku menulis di tengah malam. Seperti sekarang ini. Hanya ingin mengungkapkan isi hati saja, cuma itu. Sekitar sebulan yang lalu, aku pernah mem- posting sebuah gambar dan menuliskan caption isi yang menceritakan 1 bagian kecil kehidupan ku di sini.(  https://www.facebook.com/photo.php?fbid=526891380783390&set=a.126119184193947.21851.100003875991252&type=1&theater  ) Isi caption  itu ku tuliskan sebenarnya untuk menjaga hubungan baik dengan seorang teman di kota asal ku dan ingin berbagi cerita seta berbagi kabar. Tapi mungkin karena kesibukan dan lain sebaginya dia baru merespon posting- an itu sebulan kemudian dan aku cukup merasa senang berbagi kabar dengan teman yang sudah cukup lama tidak bertemu. Percakapan berlanjut di kontak LINE. Mungkin untuk menjaga privasi kami agar dapat bercerita dengan lebih leluasa. Kalau aku secara pribadi berfikiran akan ada percakapan yang sa...

Dia merindukan ku...

Akhir-akhir ada beberapa tugas yang sebenarnya kalau dikerjakan mungkin saja sudah selesai, tapi rasanya "segan" untuk menyentuh mereka semua. Di kelas tadi, aku bertekad untuk mengerjakan tugas setelah makan malam. Dan aku pun memulai. Aku mulai mencari flash disk ,  untuk menyimpan beberapa data yang selama ini sudah ku kumpulkan, setelah bertanya kepada teman sekamar dan mencari di tempat biasanya aku menyimpan tapi tidak kunjung dapat. Aku pun mulai berdiam diri. Diawali dengan bertanya "Tuhan, dimana yah fd ku? dari beberapa hari yang lalu memang gak keliatan. Apa emang belum dibalikin yah?" kemudian aku diam lagi, meunggu jawaban, aku bertanya lagi, "Tuhan mau aku ngapain?" dan aku merasakan kerindukan untuk melakukan penyembahan untukNya, entah itu kerinduanku untukNya atau sebaliknya, aku gak ngerti. Aku mulai membuka situs youtube dan mengetik keyword "NIKITA-ROHANI" dan beberapa lagu penyembahan membantu ku untuk menaikkan penyembaha...

Pesan Tersimpan Untukmu, Sang Pemimpin Masa Depan!

(ki-ka) Marco, Farrel, Mama Farrel, Papa Farrel Hai kamu yang begitu bersemangat menikmati hari bahagia beberapa tahun lalu merayakan pertambahan usia sang ibunda! Farrel Gunung Fabian Siregar, 12 Februari, 10 tahun silam. Yang dibawa dalam perut dari Gunung Sitolo, Nias tapi lahirnya di Medan (RS. St. Elizabeth). Kehadiran mu sungguh dinantikan oleh kelurga besar Op. Margaretha (Siregar/br. Napitupulu) saat itu sebagai salah satu penyambung marga Siregar Silali dan dengan kehadiran mu maka panggilan sang tetua pun berganti menjadi Op. Farrel Siregar br. Siregar. Begitu juga hari lahir mu sama persis dengan sang ayahanda, yang saat itu tidak menyaksikan kelahiran mu. Pertumbuhan mu yang begitu lucu, persis anak-anak bayi pada umumnya. Apalagi rambut mu yang botaknya dibelakang, hahaaa!! Gak rewel lagi, pokoknya pengertian banget deh! Aku begitu menikmati peran sekali lagi sebagi seorang parorot  dikala itu, setelah kehadiran Hans Borneo dan Rahel Laurin dari keluarga Hutagalun...